Minggu, 13 September 2009

:: INSOMNIA ::

Insomnia adalah gejala[1] kelainan dalam tidur berupa kesulitan berulang untuk tidur atau mempertahankan tidur walaupun ada kesempatan untuk itu. Gejala tersebut biasanya diikuti gangguan fungsional saat bangun.

Insomnia sering disebabkan oleh adanya suatu penyakit atau akibat adanya permasalahan psikologis. Dalam hal ini, bantuan medis atau psikologis akan diperlukan. Salah satu terapi psikologis yang efektif menangani insomnia adalah terapi kognitif.[2] Dalam terapi tersebut, seorang pasien diajari untuk memperbaiki kebiasaan tidur dan menghilangkan asumsi yang kontra-produktif mengenai tidur.

Banyak penderita insomnia tergantung pada obat tidur dan zat penenang lainnya untuk bisa beristirahat. Semua obat sedatif memiliki potensi untuk menyebabkan ketergantungan psikologis berupa anggapan bahwa mereka tidak dapat tidur tanpa obat tersebut.

Spesialis tidur kedokteran memenuhi syarat untuk mendiagnosis berbagai gangguan tidur. Pasien dengan berbagai penyakit termasuk sindrom fase tidur tertunda sering salah didiagnosis sebagai Insomnia.

Sebuah survei dari 1,1 juta penduduk di Amerika yang dilakukan oleh American Cancer Society menemukan bahwa mereka yang dilaporkan tidur sekitar 7 jam setiap malam memiliki tingkat kematian terendah, sedangkan orang-orang yang tidur kurang dari 6 jam atau lebih dari 8 jam lebih tinggi tingkat kematiannya. Tidur selama 8,5 jam atau lebih setiap malam dapat meningkatkan angka kematian sebesar 15%. Insomnia kronis - tidur kurang dari 3,5 jam (wanita) dan 4,5 jam (laki-laki) juga dapat menyebabkan kenaikan sebesar 15% tingkat kematian. Setelah mengontrol durasi tidur dan insomnia, penggunaan pil tidur juga berkaitan dengan peningkatan angka kematian.


Senin, 07 September 2009

Terapi SEFT Sembuhkan Lesbian

TERAPI psikologi menggunakan metode ketuk atau yang dikenal dengan spiritual emotional freedom technique (SEFT) ternyata mampu menyembuhkan TKW di Hongkong yang menganut kehidupan lesbian.

“Meskipun hanya satu kasus, tapi setidaknya ini menunjukkan bahwa SEFT bisa dimanfaatkan untuk mengatasi segala gangguan psikologi,” kata pelatih SEFT yang melatih TKW Hongkong, Syarif Thayib, di Surabaya, Kamis (25/9).

Mahasiswa S-3 Universitas Airlangga Surabaya itu mengemukakan, dirinya bersama penemu SEFT, Ahmad Faiz Zainudin, mengadakan pelatihan untuk para TKW Hongkong. Di antara peserta pelatihan terdapat TKW yang lesbian, tapi identitasnya dirahasiakan.

“Para TKW itu memiliki kekhawatiran yang sama akan masa depannya, anak-anaknya, dan hubungannya dengan para suami. Saat diajak bersama-sama membersihkan sampah emosi, para peserta menangis semua, demikian juga ketika berlanjut ke sesi berikutnya,” katanya.

Dosen Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya itu mengemukakan bahwa pada sesi puncak terapi SEFT, TKW yang lesbi itu menangis lebih mendalam dan kemudian berjanji pada dirinya sendiri untuk meninggalkan pasangannya.

“Setelah tiga hari dari pelatihan itu, TKW yang lesbi tersebut kini sudah menggunakan jilbab. Saya belum tahu lagi perkembangan terakhir dari dia. Namun kami percaya bahwa teman-temannya yang alumni SEFT akan selalu mendampinginya,” katanya menambahkan.

Ia mengemukakan, meskipun terapi SEFT ini bisa permanen, namun karena kasus lesbian ini baru pertama ditangani, pihaknya, termasuk Faiz mengakui bahwa masih ada kemungkinan seseorang kembali ke pilihan lesbian itu.

“Tapi menurut Faiz, pada sesi terapi terakhir itu seseorang sudah mengalami perasaan gembira yang sulit dihilangkan. Biasanya perasaan seperti itu yang akan mengikat seseorang untuk tidak kembali pada persoalan yang dihadapi,” katanya.

Minggu, 06 September 2009

Salahkah..??????

Kau janjikan hanya ku cintamu
Cinta matimu kepada diriku
Namun mengapa kau pergi
Pergi dengan dia wanita pilihanmu
Ingin aku bunuh saja dia yang tlah curi
Wanita terindahku

Tahukah kau tlah membuai
Diriku jatuh di pelukmu
Hingga ku pun merasa
Tanpamu ku tak berarti
Kaulah wanita terindahku

Semua katakan cinta kita terlarang
Tapi kau yakinkan ku
Jangan dengarkan mereka

----------------------------------------------
Napa Kamu Mesti puLAnG Kesini Lagi!!
napa Kamu BaLik di saat Yang Ga Tepat..Saat aQ Uda Bener2 Bisa NinGgaLin masa Lalu Yang Rusak,,,,,,,kamu Tu Penyakit Buat Q,Tapi Kamu jUga Satu2nYa oBat yAng biSa NyembUhin PeNyakit Ntu!!!
----------------------------------------------
SalahKah kaLo Qta MenCintai OraNg yang MungKin MCinta SejeNis!!MunGkin Tu yang PanTes Buat NgGambarin SeMuanya,,
Yang ngLakUin Enjoy2 aja..Tapi naPa MEreKa ngLaraNg2 SeCh!!!!!!
Oohhh..So Sweet....Aq kehiLanGan seseoRang LaGie Niwh...
Hickz1oooo0ooox
Kevin Oktorano Amreta.........JaNgan Pergi Donk....
Huuuuuuuuhuuuuaaaaaaaaaaa

Kamis, 03 September 2009

Cinta iNi MemBunuh-Q

KAu HanCurkan Aq deNgan SikaPmu.....
Tak SadarKah Kau teLah MeNyakitiQ....
LeLah Hati ini MeyakinkanMu...
CINTA INI MEMBUNUH-Q..........
WooooooooOoOooOoOoooo...........


WaShoe!!!!!!!

Selasa, 01 September 2009

LESBIAN, Apa dan Bagaimana Cara Mengobatinya?

APAKAH lantaran seorang wanita sangat menyukai bentuk tubuh temannya sejenis maka ia bisa dikategorikan punya penyakit seksual, lesbian? Bagaimana pula bila ia memang sangat menyukai sang teman namun ia juga punya seorang kekasih pria?

Pertanyaan-pertanyaan tersebut tentu bisa saja menjadi pertanyaan sejumlah kalangan remaja atau wanita karier saat ini. Sebut saja Anna yang masih duduk di bangku SMU. Ia mengaku merasakan suatu perasaan kenikmatan seksual dengan teman wanitanya. Kejadiannya pada saat Anna melihat tubuh temannya tersebut saat berada di ruang ganti selama pelajaran olahraga. Anna juga sering menganggap cewek atau wanita lain sangat cantik. Padahal ia sendiri sudah punya kekasih. Apa yang terjadi padanya?

Atau sebut saja Belinda yang sangat dekat dengan teman barunya di kantor. Lantaran sama-sama single mereka kerap sekali menghabiskan waktu bersama-sama mulai dari menonton film, ke pub, atau tempat lainnya. Bergandeng tangan, berangkulan sudah menjadi hal biasa. Akan tetapi ketika temannya menginap dirumahnya, ia terlihat pasrah saat temannya tersebut menggerayangi badannya. Meskipun tak melakukan hal yang berlebihan akan tetapi Belinda mengaku sangat menikmati hal tersebut. Apa yang terjadi? Apakah ini juga termasuk kategori lesbi?

Lesbian adalah wanita atau cewek yang secara seksual lebih tertarik kepada sejenisnya daripada lelaki. Wanita heterosekual hanya tertarik pada lelaki saja. Yang disebut biseksual bisa tertarik baik pada wanita maupun lelaki. Masalah seksual bisa sangat kompleks dan jarang bagi seorang untuk hanya tertarik saja kepada satu gender seratus persen dalam hidupnya. Tak tertutup kemungkinan suatu saat sangat tertarik pada lelaki tapi pada saat yang lain amat tertarik pada wanita atau sebaliknya. Perasaan-perasaan seksual ini tidaklah bersifat konstan, dapat berubah sewaktu-waktu. Bahkan amat mungkin seorang ABG adalah lesbian atau biseksual tapi ketika dewasa menjadi heteroseksual, begitu pun sebaliknya.

Perlu diketahui, tak sedikit wanita yang tertarik pada wanita lain, tapi sulit membicarakannya. Dan (seperti halnya masalah-masalah lain yang dirasakan tapi enggan untuk membahasnya) itu bisa membuat wanita tersebut malu atau merasa seolah-olah ada yang salah dengan dirinya. Tidak, tidak ada yang salah lantaran hal ini normal, semua orang akan mengalami perasaaan-perasaan yang berbeda dan tipe-tipe asmara yang berbeda-beda pula, sekalipun semuanya berkecamuk dalam pikirannya. Tipe daya tarik seksual ini tidak harus ditafsirkan bahwa mereka adalah kaum lesbian.

Tapi ada perbedaan antara memiliki ketertarikan pada wanita dan minat seksual yang asli kepada wanita. Ini bukan perbedaan yang bisa dengan mudah dijelaskan dengan kata-kata karena ini berkaitan dengan perasaan-perasaan. Beberapa wanita memiliki ketertarikan secara fisik dan seksual yang konstan kepada wanita, bukannya kepada lelaki. Inilah yang dinamakan lesbian.

Bagi Anda yang punya pasangan yang dikhawatirkan lesbi, cara ampuh agar hubungan tersebut tak berlanjut yakni dengan menghindarinya. Mulailah dengan mengurangi pertemuan dengannya. Mulai dari bertemu hanya tiga kali seminggu hingga akhirnya tidak sama sekali. Sejalan dengan itu, sebaiknya Anda menyerahkan diri pada Tuhan dengan melakukan ibadah.

Untuk mengubah perilaku penyimpangan seksual ini juga tidak mudah. Kamu harus bersedia dan benar-benar ingin mengubah diri. Jadi masalah ini banyak tergantung pada Anda sendiri dan intensitas lesbiannya. Bila intensitasnya terlalu tinggi, sering sulit diubah lagi. Tetapi kalau dorongan lesbiannya cukup ringan dan dia benar-benar ingin berubah, kemungkinan besar akan berhasil.