Jumat, 15 Januari 2010

A7X 'bout "The Rev"

Ini hasil wawancara Dengan Para Personil Avenged Sevenfold Mengenai Kematian dan Kenangan Bersama The Rev.


-> M. Shadow : The Rev adalah Teman baik saya, dia adalah seniman yang ingin selalu terus berkarya, dia juga sudah banyak membantu membuat album untuk Avenged Sevenfold, bahkan dia mau membantu saya bernyanyi di panggung sebagai Backing Vocal. Dan juga saya senang bisa kenal & berdampingan, sehari-hari selama 18 tahun terakhir hidupku, dan saya merasa senang seperti orang paling beruntung di dunia telah mengenal Jimmy dan menghabiskan 18 tahun hidupku dengan Jimmy. Rest In Peace teman saya.


-> Zacky V : The Rev is My Best Friend & Family, The Rev sudah berkarir di Avenged Sevenfold sejak awal di tahun 1999, The Rev adalah personil tertua di Avenged Sevenfold dan juga personil yang unik, dia tidak pernah memendam emosi, selalu dia ekspresikan ke semua orang yang ada di dekatnya jadi dia selalu di anggap Insane. Rest In Peace The Rev Best My Friend.

-> Synyster Gates : The Rev adalah Sahabat saya sekaligus keluarga yang tidak pernah tergantikan oleh siapapun, dan juga Saya sangat berterima kasih Sebanyak-banyaknya Kepada The Rev, Jika dulu saya tidak bertemu dengan The Rev saya tidak akan menjadi seperti sekarang, The Rev yang mengajak saya masuk Avenged Sevenfold, 3 tahun setelah saya masuk Avenged Sevenfold saya dan The Rev membentuk band bernama 'Pinkly Smooth' dengan personil 4 orang. Tidak heran jika saya sangat merasa kehilangan Sahabat sekaligus Keluarga yang tidak akan pernah kembali. Rest In Peace Sahabat Terbaik Saya.

-> Johnny Christ : The Rev is My Insane Friend, dia adalah salah satu teman yang tidak bisa di gantikan oleh siapaun (Bagi orang yang mengenalnya), The Rev adalah teman yang selalu ceria dan selalu membuat orang tertawa dengan hal-hal gilanya, jika sedang manggung The Rev lebih terlihat konsen dengan drumnya jadi ia tidak banyak berbicara/melakukan hal-hal yang gila. saya tidak akan pernah lupa akan jasa-jasanya selama berkarir di Avenged Sevenfold. Rest In Peace The Rev My Best Friend. I Miss U .

Johnny Christ
Rest In Peace Jimmy" The Rev "Sullivan
" You The Best Drummer & The Great Drummer "
AVENGED SEVENFOLD

Senin, 04 Januari 2010

MENJADI HACKER ATAU CRACKER ?

Ketika saya membaca sebuah tulisan tentang hacker dan cracker, beberapa hari yang lalu, saya tersadarkan akan kesalahan penafsiran saya pada dua istilah tersebut dalam dunia cyberspace. Awalnya saya beranggapan bahwa hacker adalah cracker itu sendiri. Atau sama-sama mengusung sebuah "penamaan" untuk membobol mekanisme dan kinerja komputer orang lain. Hal itu pula lah yang kemudian menggiring kesadaran saya untuk mencoba berselancar di dalam internet selama berjam-jam, mengeprin beberapa naskah yang berkaitan dengan itu dan mencoba berkomunikasi dengan orang lain dalam arena chating.

Satu pertanyaan yang saya ajukan pada mereka adalah, apa itu hacker? Dan tragis, apa yang mereka jawab hampir sama dengan apa yang saya miliki, yakni seorang hacker adalah penyusup yang sengaja masuk pada jaringan komputer milik orang lain secara ilegal dan "mengacak-ngacak" dokumen didalamnya. Lalu apa itu cracker? Jawabannya pun nyaris sama. Intinya, baik hacker maupun cracker adalah para penyusup yang harus di waspadai keberadaanya. Kalau kedua istilah itu punya arti yang sama, maka pasti ada yang salah dengan pendefinisian keduanya. Lalu, dimana letak kesalahan dari pendefinisian kedua istilah yang kerap hinggap ditelinga kita ini? Apalagi semenjak ada kabar bahwa "KPU-online" dibobol oleh para "hacker" beberapa bulan kebelakang. Benarkah itu adalah pekerjaan seorang hacker? Atau pekerjaan seorang cracker?

Hacker dalam tulisan Eric Steven Raymond adalah " there is a community, a shared culture, of expert programmers and networking wizards that its history back trough decades to the firs time-sharing minicomputers and the earliesr ARPAnet experiment" . Sekilas dari pandangan Raymon kita dapat satu definisi bahwa seorang hacker bukanlah orang yang jahat seperti yang kita pikirkan selama ini. Ya, jika mereka memang bisa masuk kedalam komputer kita (malalui jaringan internet) karena mereka bisa menguasai ilmunya. Namun jika ada orang yang kemudian masuk secara ilegal kedalam komputer kita dan kemudian "mencuri dan mengacak-ngacak" data kita, mereka adalah CRACKER. Dan bisa jadi mereka adalah seorang hacker dalam dunia yang berbeda. Dengan kata lin, mereka semua adalah para ahli dalam hal teknologi informasi ini dan berkecimpung serius didalamnya.
Namun untuk menghindari kerancuan, maka sebuah kata kunci dalam masalah ini, menurut Raymon adalah perbedaan antara keduanya; seorang Hacker adalah dia yang membangun sistem, sementara seorang Cracker malah "menghancurkannya". (How to become a hacker, Eric S. Raymond, 2001).

Kapan istilah hacker menjadi trend sebagai sebuah kejahatan yang menakutkan? Tidak lain karena "dosa" pakar film di hollywood yang membiaskan istilah hacker dan cracker ini. Banyak film yang mengangkat tema hacker dalam sebuah bentuk "penghancuran sistem informasi " yang seharusnya makna itu diterapkan pada seorang cracker.
Sebut misalnya film the Net (1995), Take Down(1999). Film tersebut mengangkat tema hacker untuk menyebut cracker.

Dan dari kesalah penafsiran tadi, hingga kini pun istilah hacker masih dibiaskan dengan istilah cracker. Kerancuan itu tidak hanya terjadi di Indonesia saja, bahkan di luar negeripun pandangan terhadap keduanya sama seperti itu.